Apa Itu Surrogate, Metode yang Dipakai Priyanka Chopra Dapatkan Anak?

Pasangan selebriti Hollywood, Priyanka Chopra dan Nick Jonas sempat mencuri perhatian ketika mereka mengumumkan kelahiran anak pertama mereka melalui proses surrogate.

Apa maksudnya? Bagi yang belum tahu, film bertema surrogate mother akan mengobati rasa penasaranmu mengenai surogasi ini.

Beberapa orang mungkin bingung karena Priyanka Chopra tidak pernah hamil tetapi tiba-tiba punya anak. Ini bukan anak adopsi ya, melainkan anak biologis mereka yang didapatkan melalui metode surogasi.

Mengenal Metode Surrogate atau Surogasi yang Dilakukan Priyanka Chopra

Priyanka Chopra menikah dengan Nick Jonas sejak 2018 silam. Pasangan ini memberikan pernyataan ke media bahwa kehadiran seorang anak merupakan rencana mereka bersama. Menjadi ibu tidak akan menghalangi karir seorang Priyanka sebagai aktris papan atas.

Ternyata hal ini benar, Priyanka tetap menjalankan perannya sebagai aktris di industri hiburan Hollywood dan punya anak. Tidak hamil? Ya, Priyanka Chopra tidak mengandung buah hati mereka seperti kebanyakan ibu pada umumnya.

Bayi mereka ‘dititipkan’ di rahim ibu pengganti. Ketika pasangan ini membagikan kelahiran anak pertamanya melalui akun media sosial mereka, sontak berita ini mencuri perhatian terutama para fans.

Memang belum banyak orang yang tahu mengenai surrogacy atau surogasi ini. Termasuk sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih asing dengan surrogate. Apa itu surrogate?

Sederhananya, metode surogasi adalah ‘menitipkan’ anak di rahim wanita lain. Pasangan suami istri yang ingin mendapatkan anak akan menyewa rahim orang lain yang disebut sebagai surrogate mother atau ‘ibu titipan’. Cukup menarik bukan? Seperti juga yang ada di film tema surrogate mother.

Metode ‘penitipan’ ini dilakukan dengan menyatukan sperma dan sel telur milik pasangan terkait. Kemudian ‘dititipkan’ di dalam rahim orang lain atau ibu pengganti. Proses ini mungkin dilakukan akibat wanita yang memiliki masalah kesuburan, risiko jika mengandung atau bahkan karena tidak ingin hamil.

Di Indonesia sendiri sudah ada seorang wanita dari Jawa Barat yang telah melakukan praktek surrogasi. Wanita tersebut menjadi surrogate mother melalui agensi luar negeri dan dibayar sekitar 50.000 dollar setiap kehamilan. Itu artinya, wanita tersebut bisa meraup hingga 750 juta rupiah setiap kehamilan surogasi.

Biaya tersebut juga sudah termasuk akomodasi ke luar negeri, biaya hidup dan biaya klinik. Meskipun demikian, wanita tersebut mengklaim bahwa tujuannya bukan hanya untuk masalah finansial semata, tapi untuk membantu para pasangan suami istri yang terkendala untuk mendapatkan buah hati.

Artikel Lainnya: 6+ Situs Streaming Film Indonesia Terbaik, Murah dan Legal

Jenis Surogasi

Jenis Surogasi
Ilustrasi Jenis Surogasi

Proses surrogacy terbagi menjadi dua jenis yaitu tradisional dan gestational. Apa perbedaan antara dua jenis surrogacy tersebut?

1. Traditional Surrogacy

Pada metode tradisional ini, seorang wanita harus bersedia mengandung dan melahirkan bayi yang nantinya menjadi anak dari pasangan lain. Wanita tersebut akan menjalani proses inseminasi buatan dengan sperma dari donor atau calon ayah si bayi.

Metode inseminasi buatan dilakukan dengan mengambil sperma untuk ditempatkan di sebuah kateter kecil. Kemudian, sperma tersebut langsung dimasukkan ke rahim saat ovulasi (pelepasan sel telur). Proses ini dilakukan agar peluang semakin besar untuk terjadinya kehamilan.

Sel telur dan rahim yang dipakai adalah miliki ‘ibu titipan’. Jadi, dalam metode tradisional ini si bayi memiliki hubungan genetik dengan ibu titipan atau ibu pengganti tersebut. Selanjutnya, proses kehamilan dan kelahiran bayi seperti orang pada umumnya.

2. Gestational Surrogacy

Metode kedua ini hanya meminjam rahim dari ibu pengganti. Gestational surrogacy atau dikenal dengan sebutan In Vitro Fertilization (IVF) menggunakan sperma dan sel telur dari pasangan terkait.

Sel telur dibuahi sperma melalui laboratorium eksternal untuk kemudian dipilih embrio terbaik. Selanjutnya, embrio ditempatkan ke dalam rahim wanita lain yang menjadi ibu pengganti.

Ibu pengganti kemudian mengandung sebagaimana orang hamil pada umumnya. Setelah lahir, bayi akan langsung diantarkan ke orang tua kandungnya. Si bayi ini tidak mewarisi gen dari ibu pengganti karena tidak menggunakan sel telurnya.

Menarik bukan? Meski bisa dilakukan, tetapi metode ini masih dilarang di sejumlah negara termasuk Indonesia. Nonton film bertema surrogate mother biar kamu lebih tahu gambarannya dan berbagai konsekuensinya.

Wendi Rudiyanto

Bantu Share Ya :)

Tinggalkan komentar