Drone kini bukan sekadar mainan, tapi sudah menjadi teknologi canggih yang digunakan di berbagai bidang, mulai dari fotografi, pertanian, hingga militer. Harganya yang mahal sering kali sebanding dengan fitur dan kemampuan luar biasa yang dimilikinya.
Tapi tahukah kamu bahwa drone juga memiliki tipe yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya?
Dalam artikel ini, kita akan membahas 4 tipe drone yang wajib kamu ketahui sebelum membeli atau menggunakannya. Siapa tahu, salah satunya cocok untuk kebutuhanmu dan bisa jadi alasan mengapa drone-dron tersebut memang layak dibanderol mahal!
1. Multi-Rotor Drones
Multi-rotor drone adalah tipe paling populer dan mudah diakses bagi pemula maupun profesional. Drone ini menggunakan lebih dari satu rotor, seperti quadcopter (4 rotor), hexacopter (6 rotor), hingga octocopter (8 rotor). Tipe ini sangat ideal untuk fotografi udara, videografi, dan inspeksi karena mampu terbang secara vertikal, melayang di satu titik, serta bermanuver di ruang sempit. Kemampuan ini membuatnya sangat andal dalam mengambil gambar dengan sudut presisi tinggi.
Keunggulan utama dari multi-rotor adalah kemudahan penggunaan dan kontrol yang presisi. Drone ini bisa terbang dekat dengan bangunan, naik-turun secara vertikal, dan berputar di porosnya sendiri.
Namun, kelemahan besarnya terletak pada durasi terbang yang pendek, umumnya hanya 20–30 menit. Ini karena sistemnya memerlukan banyak energi untuk melawan gravitasi. Multi-rotor juga terbatas pada motor listrik karena tidak praktis menggunakan mesin berbahan bakar.
Dari segi harga, drone multi-rotor profesional dibanderol mulai dari $5.000 hingga $65.000. Teknologi ini sangat cocok untuk penggunaan seperti inspeksi visual, pemetaan termal, pemotretan dan video udara, hingga pembuatan model 3D. Dengan kemudahan operasional dan fleksibilitas tinggi, tak heran jika drone tipe ini menjadi pilihan utama di berbagai industri kreatif dan teknik.
2. Fixed-Wing Drones
Fixed-wing drone memiliki desain menyerupai pesawat terbang dengan satu sayap kaku sehingga menjadi salah satu tipe drone yang unik. Berbeda dari multi-rotor, tipe ini tidak membutuhkan tenaga untuk melayang karena sayapnya menghasilkan daya angkat alami. Hasilnya, fixed-wing drone jauh lebih efisien dalam penggunaan energi, membuatnya mampu terbang selama berjam-jam dengan jangkauan yang sangat luas.
Keunggulannya terletak pada durasi terbang yang lama, kecepatan tinggi, dan kemampuan menjangkau area besar—ideal untuk pemetaan udara, survei lingkungan, pertanian, hingga inspeksi jaringan pipa dan jalur listrik. Beberapa model bahkan mampu bertahan di udara hingga 16 jam jika menggunakan bahan bakar gas. Kapasitas muatan yang lebih besar juga memungkinkan drone ini membawa peralatan berat.
Artikel Lainnya: 13 Jenis Kamera untuk Fotografi, Pengguna Wajib Tahu!
Namun, fixed-wing drone memerlukan ruang luas untuk lepas landas dan mendarat, serta keterampilan terbang yang lebih kompleks. Karena tidak bisa melayang di udara, penggunanya harus mahir dalam navigasi.
Proses pasca-terbang pun menuntut keahlian tambahan untuk menggabungkan data foto dan analisis. Dari segi harga, fixed-wing drone profesional dibanderol sekitar $25.000 hingga $120.000. Meski mahal, teknologi ini sangat efisien untuk survei skala besar dan proyek infrastruktur.
3. Single-Rotor Drones
Single-rotor drone memiliki struktur menyerupai helikopter, dengan satu bilah besar sebagai rotor utama dan rotor kecil di ekor untuk kestabilan. Tipe ini dikenal kuat, efisien, dan mampu mengangkat muatan berat. Karena efisiensinya, drone ini juga sering menggunakan mesin berbahan bakar untuk memperpanjang waktu terbangnya.
Keunggulan utamanya adalah kemampuan untuk melayang dengan beban berat serta durasi terbang yang sangat panjang. Single-rotor memungkinkan kombinasi penerbangan vertikal dan horizontal yang seimbang. Ini membuatnya cocok untuk misi kompleks seperti pemetaan LIDAR udara, pemantauan industrial, dan pengangkutan alat berat.
Namun, single-rotor juga memiliki banyak kelemahan. Getaran tinggi, kompleksitas mekanik, dan risiko kecelakaan membuatnya lebih berbahaya dibanding tipe lain.
Selain itu, biaya perawatan dan pelatihan yang dibutuhkan juga lebih tinggi. Harga single-rotor drone profesional berkisar antara $25.000 hingga $300.000. Meskipun mahal, drone ini sangat unggul dalam misi yang menuntut kestabilan tinggi, kekuatan angkut besar, dan efisiensi jangka panjang.
4. Fixed-Wing Hybrid VTOL
Fixed-wing hybrid VTOL (Vertical Take-Off and Landing) adalah gabungan teknologi antara drone bersayap kaku dan multi-rotor. Tipe ini memiliki kemampuan untuk terbang cepat dan efisien seperti fixed-wing, namun tetap bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal layaknya multi-rotor. Teknologi ini masih dalam tahap pengembangan, tetapi potensinya sangat besar untuk masa depan industri drone.
Keunggulan utamanya adalah fleksibilitas. Drone hybrid VTOL cocok untuk misi pengiriman, pengawasan area terpencil, atau aplikasi yang membutuhkan efisiensi energi dan kemampuan hover sekaligus. Sistem autopilot canggih membuat pengoperasian lebih mudah, bahkan oleh operator non-ahli. Karena mampu beradaptasi di berbagai kondisi, tipe ini cocok untuk industri logistik, khususnya pengiriman barang cepat seperti Amazon Prime Air.
Namun, karena teknologinya masih baru, drone jenis ini belum banyak tersedia di pasaran dan masih tergolong mahal. Kekurangannya juga terletak pada performa yang belum sempurna dalam hal hovering maupun terbang cepat.
Harga pasti dari fixed-wing hybrid VTOL masih belum stabil karena banyak model masih dalam tahap riset dan pengembangan. Namun, ke depannya, drone tipe ini diprediksi akan menjadi standar baru dalam dunia pengiriman dan misi-misi kompleks yang membutuhkan efisiensi maksimal.
Sumber:
- 5 Kamera HP Terbaru dan Terbaik 2025 untuk Dicoba! - Agustus 1, 2025
- Seri Terbaru Game Battlefield 6 Umumkan Spesifikasi PC - Agustus 1, 2025
- Teknologi Terbaru, 4 Tipe Drone yang Wajib Kamu Ketahui - Juli 31, 2025