Ibadah Haji Virtual di Metaverse, Sah atau Tidak Sah?

Wacana ibadah haji virtual muncul akibat adanya rencana dari Kerajaan Arab menggunakan aplikasi virtual.

Ibadah haji virtual dapat dilakukan melalui Metaverse yang menciptakan versi digital dari dunia nyata. Akan tetapi, rencana tersebut ternyata memicu kontroversi. Berikut ulasan lengkapnya.

Apa Itu Metaverse?

Metaverse
Ilustrasi Metaverse

Pertama, Anda harus mengetahui mengenai pengertian aplikasi Metaverse terlebih dahulu serta fungsinya. Metaverse merupakan aplikasi digital yang mampu menciptakan ruang virtual dengan berpatokan dunia nyata.

Tampilan dari Metaverse nantinya akan mirip dengan keadaan asli di dunia nyata, misalnya mulai dari tanah hingga bangunannya.

Pengguna aplikasi juga bisa menggunakannya untuk jual beli avatar dengan sistem pembayaran yang kebanyakan menggunakan mata uang Crypto.

Metaverse diciptakan untuk membangun aktivitas virtual, sehingga orang bisa mengunjungi tempat lain dengan leluasa, bahkan membeli barang dan jasa secara online. Aktivitas tersebut diciptakan layaknya di kehidupan nyata, sehingga terkesan tidak memiliki jarak.

Artikel Lainnya: 11 Cara Memulai BISNIS PROPERTI: Untung & Tanpa Modal

Ibadah Haji Virtual di Metaverse

Ibadah Haji Virtual di Metaverse
Ibadah Haji Virtual di Metaverse (Foto: labbaikvr/Instagram)

Perkembangan Metaverse membuat aplikasi ini direncanakan digunakan untuk melaksanakan ibadah haji virtual.

Wacana ini mulai ramai diperbincangkan karena Ka’bah Masjidil Haram sudah bisa dilihat di Metaverse yang dibuat oleh Kerajaan Saudi Arabia.

Proyek tersebut diberi nama Virtual Black Stone Initiative yang hadir di Metaverse pada akhir tahun 2021. Lalu, orang pertama yang mengunjungi Ka’bah di Metaverse melalui virtual reality adalah Sheikh Abdul Rahman Al Sudais, yaitu seorang Imam Besar Masjidil Haram.

Pemerintah Arab Saudi membuat gagasan Ka’bah virtual ini supaya orang di seluruh dunia bisa melihat Hajar Aswad secara virtual. Ini juga karena mengingat adanya batasan terkait kuota keberangkatan haji untuk setiap negara dan panjangnya antrian.

Karakteristik Metaverse

Karakteristik Metaverse
Ilustrasi Karakteristik Metaverse

Sebelum mencoba menggunakan Metaverse, Anda harus mengetahui karakteristik dari aplikasi virtual ini. Ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan cara kerja Metaverse di setiap harinya. Berikut ini ulasan terkait karakteristik dari Metaverse.

  • Real Time

Pertama, Metaverse memberikan kesan seperti real time untuk seluruh penggunanya dalam mengakses berbagai tempat.

Meskipun seluruh peristiwa yang ada di aplikasi sudah didesain sebelumnya, namun Anda akan tetap bisa merasakan pengalaman seperti ada di sana saat itu juga.

  • Persisten

Metaverse juga memiliki karakteristik persisten yang berarti tidak memiliki jeda, reset, atau akhir.

Aplikasi ini akan terus berjalan tanpa adanya fitur pause atau mengakhiri suatu peristiwa. Hal ini membuat kejadian yang ditampilkan oleh Metaverse terlihat natural seperti keadaan sesungguhnya.

  • Fungsi Ekonomi

Karakteristik terakhir dari Metaverse memiliki fungsi ekonomi dimana aplikasi tersebut mampu memfasilitasi aktivitas jual beli secara virtual.

Metaverse mendukung transaksi jasa maupun pembelian produk menggunakan mata uang asli yang hadir dengan teknologi blockhain.

Baca Juga: 11 Aplikasi Agen Pulsa Termurah dan Terpercaya

Apakah Haji Virtual Bisa Terjadi?

Haji Virtual
Haji Virtual (Foto: labbaikvr/Instagram)

Adanya wacana ibadah haji secara virtual menggunakan Metaverse ini memicu perdebatan bahkan hingga ke Indonesia. Majelis Ulama Indonesia mengatakan bahwa mengunjungi Ka’bah menggunakan Metaverse tidak bisa disebut dengan ibadah haji.

Hal ini karena ibadah haji sendiri memerlukan kehadiran secara fisik untuk menyelesaikan berbagai rukunnya. Sedangkan mengunjungi Ka’bah menggunakan Metaverse tidak memenuhi syarat untuk melakukan ibadah haji.

Sebab, tata cara pelaksanaan ibadah haji sudah ditentukan dan terdapat beberapa aktivitas yang memerlukan kehadiran khusus, seperti thawaf misalnya. Ibadah haji tidak bisa dilakukan hanya dengan mengilingi Ka’bah secara virtual atau replikanya saja.

Baca Juga:

Dapat disimpulkan bahwa ibadah haji virtual Metaverse tidak bisa dilakukan karena tidak sesuai dengan ketentuan. Aplikasi ini memang bisa dibuat untuk melihat Ka’bah secara virtual tetapi tidak bisa diartikan sebagai ibadah haji virtual. Yuk, di share artikelnya.

Wendi Rudiyanto

Bantu Share Ya :)

Tinggalkan komentar