PENDIDIKAN KARAKTER: Pengertian, Fungsi, hingga Strategi

Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah pendidikan karakter, bukan? Tentu saja, setiap orang tua pastinya telah mengenalkan perihal tersebut kepada anak-anaknya, bahkan saat usia balita.

Apa saja fungsi dan manfaat dari pendidikan karakter? 

Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran tentang pengetahuan, keterampilan, serta budaya dari warisan setiap generasi ke generasi.

Sedangkan karakter adalah sebuah bentuk akumulasi sikap, sifat, ataupun kepribadian setiap individu.

Pendidikan karakter adalah proses pendidikan melalui pendekatan secara langsung kepada anak didik, sehingga nantinya akan melatih psikis mereka terhadap penanaman sebuah nilai moral yang ada. Selain itu, agar anak tidak menyimpang dari ketentuan dan norma yang berlaku pada masyarakat.

Pendidikan ini sangatlah penting, sebab setiap pendidik tentunya berharap bahwa nanti anak didiknya dapat membawa kebermanfaatan bagi dirinya sendiri serta orang sekitarnya.

Hal tersebut adalah sebagai wujud implementasi adanya kegiatan yang mendidik. Adanya pendidikan yang memperhatikan nilai-nilai karakter dan moralitas anak didik ini bisa diajarkan kepada anak-anak dengan mengenalkan pandangan dalam kehidupan nyata.

Oleh karena itu, Anda dapat mengajari mereka seputar kejujuran, tanggung jawab, spiritual dan lain sebagainya.

Apa Saja Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter?

Setelah memahami pengertian pendidikan karakter, lantas apa saja fungsi dan tujuannya?

Secara umum, pendidikan karakter (character education) berfungsi dalam membentuk sikap dari anak didik, sehingga mereka dapat menjunjung moralitas, berjiwa toleran, serta berakhlak baik.

Setiap anak didik diharapkan supaya mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki. Selain itu, dapat juga berfungsi untuk membangun serta memperkuat perilaku setiap masyarakat multikultural atau meningkatkan kompetensinya dalam hubungan internasional.

Selain fungsi-fungsi diatas, character education ini juga memiliki beberapa tujuan yang harus Anda pahami.

Pada dasarnya, pendidikan berkarakter bertujuan membangun generasi bangsa yang tangguh dan dapat menempatkan diri dalam masyarakat dengan baik dan respect terhadap sesama.

Pencapaian tujuan-tujuan tersebut tidak lain adalah melalui kerjasama semua pihak, diantaranya dari lingkungan keluarga, sekolah, serta tempat bermain sang anak. Alhasil, akan terwujudnya nilai-nilai karakter sesuai agama, pancasila dan juga budaya.

Bagaimana Nilai-nilai Pendidikan Karakter di Indonesia?

Ada lima nilai pendidikan karakter yang utama dalam proses pendidikan di Indonesia. Nilai-nilai tersebut tentunya belandaskan isi dari Pancasila sebagai dasar negara yang perlu Anda ketahui.

Apa saja nilai-nilai tersebut? Simak pemaparannya berikut ini:

1. Karakter Religious

Nilai-nilai karakter yang pertama, yaitu religious. Nilai tersebut sangat melekat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Penerapannya tentu saja akan menambah tingkat keimanan Anda sesuai dengan ajaran agama masing-masing.

Beberapa hal yang dapat Anda lihat dalam penerapan nilai religius ini adalah, sikap cinta damai, toleransi antar umat beragama, menghargai perbedaan kepercayaan, anti diskriminasi, memiliki pendirian teguh dan lain sebagainya.

2. Karakter Nasionalis

Pendidikan dalam nilai karakter yang kedua adalah nasionalis. Sikap tersebut merupakan tuntunan bagaimana seharusnya seseorang dapat berfikir, bersikap, serta bertindak berdasarkan sebuah kepedulian, rasa cinta dan kesetiaan pada negara Indonesia.

Anda bisa menerapkan nilai-nilai karakter nasionalis dalam kehidupan sehari-hari melalui beberapa hal. Di antaranya mampu mengapresiasi setiap budaya di Indonesia dan menjaganya, memiliki sikap cinta tanah air, serta menghormati setiap keberagaman.

3. Karakter Integritas

Integritas merupakan bagian nilai-nilai pendidikan karakter yang ketiga. Sikap ini menjadi dasar perilaku dari setiap orang sehingga dapat tercipta kepercayaan, baik dalam perkataan, perbuatan, ataupun komitmen moral dan kemanusiaan.

Bagaimana penerapan nilai-nilai karakter integritas ini?

Anda bisa menerapkan sikap tanggung jawab, peduli kepada orang-orang sekitar, aktif dalam kegiatan sosial, serta konsisten dari setiap perkataan ataupun perbuatan di kehidupan nyata.

4. Karakter Mandiri

Nilai-nilai karakter yang sesuai dengan Pancasila selanjutnya, yaitu mandiri. Sikap atau perilaku ini bukan lagi tergantung kepada orang lain.

Anda bisa mempergunakan pikiran, tenaga, serta waktu dengan baik dan cerdas untuk hal positif demi mengejar cita-cita.

Penerapan yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan nilai-nilai mandiri ini, diantaranya mempunyai etos kerja baik, memiliki semangat juang tinggi, selalu tangguh dalam menghadapi tantangan dan berani bertindak dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

5. Karakter Gotong Royong

Nilai pendidikan karakter sesuai dengan isi Pancasila yang terakhir adalah gotong royong.

Perilaku tersebut dapat Anda wujudkan dengan sikap saling tolong menolong dan menghargai sebuah kerja sama serta kompak dan saling melengkapi untuk menyelesaikan masalah bersama.

Anda bisa melihat penerapan nilai karakter dari gotong royong ini, diantaranya menghargai sesama, mampu bekerja sama dengan berbagai kelompok yang ada.

Selain itu, juga mampu berkomitmen, solidaritas tinggi, sikap kerelawanan, serta anti diskriminasi dan kekerasan.

Begitupun sikap Anda kepada buah hati, ajarkan pendidikan karakter sedari usia dini. Dengan begitu akan terbentuk perilaku dan budi pekerti yang baik.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Karakter

Sebelum adanya strategi untuk melakukan pendidikan karakter, Anda harus tau beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pendidikan karakter seseorang.

Faktor ini bisa mempengaruhi keberhasilan atau kegagalam dalam proses pendidikan karakter, ini empat faktornya:

1. Faktor adat atau kebiasaan. Suatu perilaku yang sama pada masyarakat dan selalu diulang terus-menerus.
2. Faktor insting atau naluri. Insting adalah suatu perilaku dan sikap terhadap suatu rangsangan tertentu yang ada tanpa dipelajari karena sudah ada sejak dilahirkan.
3. Faktor keturunan atau heredity. Sebagian sifat pada anak-anak adalah cerminan dari sifat dan perilaku dari orangtuanya, secara rohani atau jasmani.
4. Faktor lingungan atau milieu. Semua hal yang berkaitan dengan lingkungan seperti adat istiadat, keadaan sekolah, kota, desa, pergaulan, dan lain sebagainya. Faktor lingkungan bisa berpengaruh secara langsung atau tidak langsung pada pendidikan karakter seseorang.

Strategi untuk Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Perlu strategi yang baik untuk melaksanakan pendidikan karakter agar sesuai dengan fungsi, tujuan, nilai-nilai, dan faktor yang mempengaruhinya.

Menurut panduan pelaksanaan pendidikan karakter Kemendiknas, pendidikan karakter dapat dilakukan secara baik dengan mengimplementasikan 6 langkah berikut ini:

1. Adanya sosialisasi kepada stakeholders seperti: komite sekolah, masyarakat dan lembaga lainnya.
2. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di sekolah
3. Melakukan pengembangan dalam kegiatan sekolah
4. Pengembangan kegiatan belajar dan budaya sekolah, melalui kegiatan rutin, keteladanan, kegitan spontan, dan pengondisian.
5. Kegiatan ekstra kulikuler di sekolah.
6. Menanamkan pendidikan karakter pada kegiatan sehari-hari di rumah dan di masyarakat.

Demikian penjelasan singkat mengenai pentingnya sebuah pendidikan karakter. Anda bisa mengetahui beberapa fungsi, tujuan serta nilai-nilai yang terkandung dari berbagai karakter-karakter terpuji sesuai dengan Pancasila.