Bisnis plan merupakan sebuah dokumen yang menjadi salah satu komponen yang bisa menentukan bagus tidaknya manajemen bisnis yang akan dikembangkan.
Bisnis plan sering juga disebut sebagai proposal, yang harus dibuat oleh suatu pihak untuk menggambarkan kelangsungan bisnis tersebut di masa depan.
Ada banyak jenis bisnis plan yang harus Anda tahu. Masing-masing dari business plan tersebut memiliki keuntungan dan komponen masing-masing.
Nah, ada banyak hal yang perlu Anda ketahui tentang bisnis plan, termasuk jenis bisnis plan dan cara pembuatannya. Yuk ikuti artikel kami kali ini hingga selesai agar bisnis Anda semakin maju dengan analisa dan planning mendalam!
Pengertian Dan Jenis-jenis Bisnis Plan
Bisnis plan atau business plan adalah jenis dokumen yang biasanya dibuat untuk mengidentifikasikan bisnis Anda secara terperinci untuk bisnis online ataupun bisnis offline.
Ada banyak sekali hal yang perlu disertakan dalam analisa perencanaan bisnis dan sifatnya adalah informatif dengan memasukkan detail info dengan sebanyak-banyaknya.
Jenis bisnis yang satu ini biasanya dibuat oleh pihak yang ingin mengembangkan suatu bisnis, dengan tujuan dokumen agar memperoleh approval dari pihak yang berkepentingan.
Contohnya seperti pemimpin perusahaan, perancang start up, dan lain sebagainya. Dan dokumen bisnis plan tersebut ditujukan untuk para stakeholder.
Artikel Lainnya: Jurusan ADMINISTRASI BISNIS dan 7 Prospek Kerjanya
Ada berbagai jenis bisnis plan berdasarkan isi dan komponennya. Berikut ini berbagai jenis bisnis plan yang perlu Anda ketahui :
1. Bisnis Plan untuk Start Up
Start Up Bisnis Plan adalah jenis dokumen tertulis yang menjabarkan jenis perusahaan yang akan dikembangkan.
Biasanya jenis bisnis plan yang satu ini dibuat sebelum perusahaan didirikan. Selain itu, jenis bisnis plan yang satu ini biasanya dibuat dengan mencantumkan rencana pengembangan perusahaan tersebut dari A – Z.
2. Bisnis Plan Strategis
Strategic Bisnis Plan adalah proposal pengembangan bisnis yang biasanya digunakan untuk menyajikan rencana pengembangan perusahaan dengan lebih strategis di masa depan.
Jenis bisnis plan yang satu ini menyajikan berbagai informasi terkait jenis bisnis, proyeksi keuntungan, evaluasi pesaing, evaluasi target pasar, proyeksi manajemen resiko, dan lain sebagainya.
Jenis bisnis plan yang satu ini biasanya diberikan pada calon investor.
3. Bisnis Plan Operasional
Jenis bisnis yang satu ini biasanya mencakup berbagai proses produksi dan operasional perusahaan selama beberapa waktu ke depan.
Proyeksi pelaksanaan proses operasional perusahaan dirangkum sedemikian rupa hingga nantinya bisa dijadikan sumber informasi yang valid bagi pihak internal perusahaan itu sendiri.
Baca Juga: 10 Bisnis Online Rumahan Modal Kecil 2021, Menguntungkan!
4. Bisnis Plan Development
Jenis bisnis plan yang satu ini biasanya berisi terkait perkembangan proses produksi atau operasional perusahaan dari waktu ke waktu.
Isinya juga bisa berisi tentang perkembangan proses produksi dan perolehan keuntungan dari waktu lalu dibandingkan dengan masa sekarang. Biasanya jenis bisnis plan ini bisa diberikan pada pihak internal maupun eksternal perusahaan.
5. Bisnis Plan Growth
Jenis bisnis plan yang terakhir adalah Growth Bisnis Plan, yang merupakan proyeksi pengembangan proses produksi dan operasional perusahaan di masa depan.
Bisnis plan yang satu ini berisi informasi yang lebih spesifik dan padat daripada bisnis plan strategis, walau tujuannya sama-sama untuk diberikan pada pihak calon investor.
Itulah berbagai jenis dari bisnis plan yang harus Anda ketahui. Lalu bagaimana cara membuat business plan yang baik dan benar?
Cara Membuat Bisnis Plan Yang Benar
Untuk bisa membuat bisnis plan, Anda perlu ketelitian dan kecermatan terkait berbagai aspek yang diperlukan perusahaan.
Seseorang yang telah menguasai keadaan pasar dan persaingan perusahaan sepenuhnya akan bisa membuat bisnis plan yang baik. Berikut ini berbagai cara membuat bisnis plan yang baik dan benar:
1. Terlebih dahulu lakukan riset
Untuk bisa membuat bisnis plan yang baik, pastikan terlebih dahulu melakukan riset tentang produk dalam bisnis.
Proses riset bisa terlebih dahulu dilakukan dengan membuat pertanyaan-pertanyaan mendasar terkait perusahaan yang ingin Anda kembangkan serta barang apa yang ingin diproduksi.
Bila perusahaan tersebut perusahaan jasa, maka jasa apa yang ingin Anda tawarkan pada masyarakat?
Setelah itu, pikirkan apa yang akan menjadi pembeda produk barang maupun jasa yang ingin Anda hasilkan untuk mendapatkan keuntungan.
Pertanyaan-pertanyaan lain yang serupa juga bisa Anda buat berdasarkan sistem 5W + 1H, dan nantinya jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut bisa menjadi dasar pembuatan business plan.
Semakin banyak pertanyaan yang dijawab, maka semakin detail pula bisnis plan Anda nantinya.
2. Buat profil perusahaan dengan lengkap
Selain berbagai pertanyaan terkait barang apa yang ingin diproduksi serta bagaimana cara mendapatkan keuntungannya, tanyakan juga terkait profil perusahaan yang akan dibuat.
Profil perusahaan yang akan dibuat tersebut mencakup nama perusahaan, pimpinan perusahaan, jenis dan ranah perusahaan, visi misi perusahaan, dan lain sebagainya.
Jika perlu, tentukan pula berbagai jabatan yang akan dimiliki oleh para pendiri perusahaan ketika perusahaan tersebut berhasil dikembangkan.
Itu artinya dalam membuat sebuah bisnis plan, Anda bisa bekerjasama dengan orang lain yang sevisi dan sejalan untuk memperbesar bisnis. Dengan begitu, proses pembuatannya bisa lebih cepat, tepat, dan akurat.
3. Masukkan informasi terkait rincian produk
Setelah menjawab berbagai pertanyaan pada proses riset, pastikan untuk membuat rincian produk yang ingin diproduksi ketika Anda berhasil mendirikan perusahaan tersebut.
Rincian tersebut bisa berupa desain dan ukuran produk, bahan pembuatan produk, perkiraan harga produk, target pasar, dan pembeda produk tersebut dibandingkan dengan produk lain.
Jika produk yang Anda buat dan tawarkan adalah produk barang, proses detailing infonya akan lebih mudah.
Akan tetapi jika produk tersebut adalah produk jasa, maka nantinya perlu suatu pembeda dari produk jasa lain dengan inovasi tertentu agar nantinya banyak orang yang tertarik untuk menggunakan jasa Anda.
Baca Juga: 9 Peluang Usaha di Desa dan Tips Bisnisnya
4. Susun rencana pemasaran
Cara membuat bisnis plan selanjutnya yaitu membuat rencana pemasaran atau marketing plan.
Rencana pemasaran harus disusun untuk melaksanakan proses pemasaran produk ketika sudah berhasil diproduksi. Proses pemasaran di era millenial bisa dilakukan secara offline maupun online.
Pemasaran secara offline bisa dilakukan dengan cara memasarkan secara langsung dengan jasa sales promotion staff, sedangkan pemasaran secara online bisa dilakukan melalui website serta media sosial.
Jika ingin proses promosi yang lebih efektif, gunakan jasa pemasaran di media massa seperti di televisi, namun biayanya lebih besar. Jangan lupa juga untuk membuat anggaran biaya pemasaran yang akan dikeluarkan untuk mempromosikan produk.
5. Buat analisis proyeksi keuntungan
Proyeksi keuntungan adalah bagian tersendiri dari bisnis plan yang perlu dibuat sebagai sumber informasi bagi para stakeholders.
Bagi calon investor informasi terkait proyeksi keuntungan produksi barang maupun jasa akan menjadi pertimbangan dalam menggelontorkan dana.
Semakin bagus proyeksi keuntungan yang dicantumkan oleh pengembang perusahaan, maka semakin menarik minat calon investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Akan tetapi proyeksi keuntungan tersebut haruslah realistis agar Anda tidak dituntut karena menjanjikan hal yang muluk-muluk terkait bisnis yang menjanjikan atau keuntungan yang besar. Baca Juga: Manajemen Bisnis
Itulah berbagai cara membuat bisnis plan yang harus Anda tahu. Selain bisnis plan, Anda juga perlu mempelajari bisnis model canvas. Semoga bermanfaat dan jangan lupa Share artikel ini ya 🙂
- 13 Ide Bisnis Reseller Paling Menguntungkan Tahun 2024 - Mei 23, 2024
- 4 Cara Memulai Bisnis Kain, Modal hingga Omzetnya - Mei 19, 2024
- 6 Rekomendasi Makanan Kucing Termahal di Indonesia - Oktober 29, 2023